Sepak Bola

Sepak Bola Banjardowo Cetak Bintang Muda

Sepak Bola Banjardowo Cetak Bintang Muda
Sepak Bola Banjardowo Cetak Bintang Muda

JAKARTA - Di tengah geliat pembangunan desa yang semakin beragam, Pemerintah Desa Banjardowo, Kecamatan/Kabupaten Jombang, memfokuskan perhatian pada pembinaan generasi muda lewat jalur olahraga. Sepak bola dipilih sebagai medium utama dalam mendorong tumbuhnya semangat kompetitif dan sportivitas di kalangan remaja, sekaligus menjadi sarana menjaring bibit unggul yang kelak mampu bersaing di tingkat lebih tinggi.

Inisiatif ini diwujudkan melalui penyelenggaraan turnamen sepak bola U-18 bertajuk Perseba Cup 2025, yang digelar di lapangan desa. Turnamen ini tak sekadar menjadi ajang kompetisi, tetapi juga simbol komitmen desa dalam membangun SDM unggul dari akar rumput.

Kepala Desa Banjardowo, Syamsudin Arief, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah desa, klub lokal Perseba FC (Persatuan Sepak Bola Banjardowo), sejumlah instansi terkait, dan juga dukungan sponsor. Kolaborasi tersebut bertujuan menghidupkan kembali semangat olahraga yang sempat meredup di tingkat lokal.

"Selain menciptakan kesempatan mengembangkan potensi diri dan membentuk masyarakat sehat jasmani rohani, kami juga ingin menggali potensi generasi muda dalam bidang olahraga, khususnya dalam bidang olahraga sepak bola," terang Syamsudin.

Turnamen yang digelar mulai Kamis, 31 Juli hingga Jumat, 15 Agustus, ini menjadi magnet baru bagi komunitas sepak bola di Kabupaten Jombang dan sekitarnya. Sebanyak 12 klub dan komunitas sepak bola dari wilayah Jombang, Nganjuk, Kertosono, dan Kediri turut serta dalam kompetisi ini. Kehadiran peserta dari lintas kabupaten menunjukkan bahwa ajang ini telah menjadi wadah yang dipercaya untuk pembinaan atlet muda.

Dari Jombang sendiri, delapan tim yang ikut berpartisipasi adalah:

-Tambakrejo FC

-SMA PGRI 2 Jombang

-Turipinggir FC

-Kliwon FC

-Jombang Es Tube

-ARPIT JR

-PSM Garuda Muda

-Sentono FC

Sementara dari Kertosono hadir Goodboys FC dan ALF Soccer. Dua daerah lain, yakni Kediri dan Nganjuk, masing-masing mengirimkan Taufiq Football Academy Kediri dan Banteng FC Nganjuk.

Seluruh peserta dibagi dalam empat grup, di mana tiap grup memperebutkan posisi teratas untuk bisa melaju ke babak empat besar atau fase semifinal. Format kompetisi ini membuat seluruh pertandingan berjalan kompetitif namun tetap menjunjung tinggi nilai sportivitas.

Suasana pertandingan di lapangan desa benar-benar hidup. Penonton dari berbagai desa ikut memadati sisi lapangan, menyemangati tim-tim kesayangan mereka. Anak-anak muda yang bertanding pun terlihat serius, menunjukkan kemampuannya mengolah si kulit bundar, memadukan strategi dan kerja sama tim secara harmonis.

Lebih dari sekadar ajang mencari juara, Perseba Cup 2025 menjadi forum yang mampu menyatukan banyak pihak. Dari panitia pelaksana, aparat desa, tokoh masyarakat, hingga para orang tua yang turut mendukung penuh anak-anak mereka berpartisipasi.

Dalam catatan penyelenggara, turnamen ini merupakan langkah lanjutan dari inisiatif desa yang sejak beberapa tahun terakhir memang menjadikan olahraga sebagai bagian dari strategi pembangunan sosial. Pendekatan ini diyakini mampu menghasilkan efek positif jangka panjang, mulai dari pencegahan kenakalan remaja, peningkatan kesehatan masyarakat, hingga pembangunan karakter generasi muda.

"Turnamen ini sekaligus menjadi upaya kami dalam meningkatkan prestasi sekaligus menjalin hubungan silaturahmi serta semakin mempererat hubungan antarkomunitas sepak bola daerah se-Indonesia yang berada di wilayah Jombang dan sekitarnya," pungkas Syamsudin.

Semangat kolektif seperti ini menunjukkan bahwa sepak bola memiliki potensi luar biasa dalam membangun kekuatan desa dari dalam. Apalagi ketika kegiatan ini dilakukan secara berkelanjutan dan menjadi bagian dari agenda rutin desa, akan muncul sistem pembinaan yang sehat dan terstruktur.

Turnamen Perseba Cup juga memberi peluang kepada tim pelatih dan pencari bakat dari berbagai klub untuk melihat langsung potensi yang ada. Banyak dari pemain muda yang tampil dengan kemampuan teknik mumpuni, visi bermain yang luas, dan mental tanding yang tangguh bekal penting bagi masa depan sepak bola Indonesia.

Di tengah hiruk-pikuk industri sepak bola nasional yang semakin besar, justru di desa-desa seperti inilah harapan baru itu tumbuh. Dengan perhatian serius dari pemerintah desa, kemitraan dengan komunitas lokal, serta partisipasi aktif warga, tak mustahil dalam waktu dekat muncul nama-nama besar dari Banjardowo dan sekitarnya yang kelak akan membela daerah bahkan tim nasional.

Apa yang dilakukan Pemdes Banjardowo ini merupakan bukti bahwa membangun bangsa bisa dimulai dari membangun lapangan desa. Dan ketika sepak bola diberi ruang berkembang secara sehat, yang lahir bukan hanya atlet, tetapi juga generasi muda yang siap bersaing dengan bekal nilai-nilai positif yang kuat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index