JAKARTA - Pengalaman belajar tak lagi terbatas pada ruang kelas. Mahasiswa kini punya peluang untuk menyentuh langsung kehidupan masyarakat lintas negara. Inilah yang tengah dilakukan oleh Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University, melalui program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Internasional yang tahun ini digelar di dua negara, yaitu Malaysia dan Thailand.
Sebanyak 51 mahasiswa terlibat dalam kegiatan ini. Mereka dibagi ke dalam tiga kelompok besar yang tersebar di tiga institusi berbeda. Sebanyak 19 mahasiswa diterjunkan ke International Islamic University Malaysia (IIUM), lalu 15 mahasiswa melanjutkan pengabdian ke Al Hidayat Wakaf Foundation di Yala, Thailand, dan sisanya, 17 mahasiswa, menempuh perjalanan akademik mereka di Rajabhat University Songkhla, Thailand. Seluruh kegiatan berlangsung selama bulan Juli hingga Agustus tahun ini.
Apa yang dilakukan para mahasiswa ini bukan sekadar belajar teori atau praktik di kampus, tetapi benar-benar terjun langsung menyatu dengan masyarakat. KKNT Internasional menjadi jembatan untuk menerapkan tridarma perguruan tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat, dalam konteks global.
Dekan FEM IPB University, Prof Irfan Syauqi Beik, menyatakan bahwa program ini merupakan langkah nyata dalam mendorong kolaborasi internasional. Menurutnya, keterlibatan mahasiswa dalam KKNT di luar negeri bukan hanya soal akademik, tetapi juga bagian dari perluasan jejaring dan peningkatan kompetensi global.
“Ini bagian dari komitmen kami dalam mendukung program internasionalisasi IPB University. Dengan mengembangkan kerja sama internasional untuk menjunjung tridarma perguruan tinggi melalui program pengabdian masyarakat,” jelas Prof Irfan.
Melalui kegiatan ini, FEM IPB University ingin menanamkan nilai-nilai kepedulian global dalam diri mahasiswa. Bukan hanya memahami bagaimana masyarakat di negara lain menghadapi tantangan, tetapi juga ikut mencarikan solusi dari berbagai permasalahan nyata yang mereka hadapi. Di sinilah pendidikan menemukan bentuknya yang paling berdampak—saat ilmu tidak hanya dipelajari, tetapi juga digunakan untuk membuat perubahan positif di dunia nyata.
Kegiatan para mahasiswa mencakup beragam aktivitas yang bermanfaat. Mereka mengadakan pelatihan edukasi kesehatan, mendampingi anak-anak dalam belajar bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan matematika. Tidak hanya itu, isu lingkungan pun turut diangkat melalui program pengelolaan sampah dan reboisasi dengan penanaman pohon.
Selain aspek edukatif dan lingkungan, budaya juga menjadi jembatan penting dalam pertukaran nilai antarbangsa. Mahasiswa FEM IPB University turut memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat setempat melalui berbagai kegiatan menarik, seperti membatik, menari, hingga memasak makanan khas daerah. Hal ini menjadi bagian penting dalam memperkuat diplomasi budaya serta memperluas pemahaman lintas budaya.
Dengan menyentuh aspek pendidikan, lingkungan, dan budaya, para mahasiswa tidak hanya menjadi agen perubahan, tetapi juga duta bangsa yang membawa nilai-nilai positif dari Indonesia ke panggung internasional. Menyesuaikan diri dengan kondisi yang berbeda tentu menjadi tantangan tersendiri. Namun di balik tantangan itu, ada proses pembelajaran yang kaya akan pengalaman.
“Meskipun harus menyesuaikan bahasa dan suhu udara yang sedikit berbeda, kami berharap program ini dapat melatih mahasiswa dalam memahami problematika masyarakat negara lain. Membantu memberikan solusi untuk ikut mewujudkan spirit atau semangat kampus berdampak sekaligus mencapai tujuan SDGS,” tutur Prof Irfan.
Penting untuk dicatat bahwa pendekatan lintas negara seperti ini juga menjadi bagian dari strategi pendidikan tinggi dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Pendidikan yang inklusif, kolaboratif, dan berorientasi pada dampak sosial menjadi salah satu aspek utama dari misi pendidikan global saat ini.
Prof Irfan juga menekankan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam KKNT internasional membantu membangun komunikasi antarbangsa yang positif dan produktif. Mereka belajar beradaptasi, bernegosiasi, dan berkontribusi dalam lingkungan sosial yang berbeda, sebuah bekal penting dalam menghadapi tantangan dunia kerja maupun masyarakat global ke depan.
“Penyelesaian Sustainable Development Goals (SDGs) bukan hanya dilakukan nasional, melainkan juga internasional,” tambahnya.
Program KKNT Internasional FEM IPB University bukan hanya pengalaman akademik, tetapi juga pengalaman hidup yang memperkaya cara pandang mahasiswa terhadap dunia. Pendidikan yang seperti inilah yang tidak hanya mendidik kepala, tetapi juga hati dan tangan, dalam bekerja sama menciptakan solusi untuk dunia yang lebih baik.
Dengan keterlibatan aktif mahasiswa dalam kegiatan seperti ini, maka lahirlah generasi muda yang tak hanya pintar secara akademis, tetapi juga tangguh secara sosial. Mereka tidak hanya diajarkan untuk menjadi pemimpin, tetapi juga dibekali pengalaman konkret untuk memahami dan mengelola perbedaan, serta membangun empati lintas batas budaya dan negara.
Semangat pendidikan seperti ini pantas diapresiasi. Ketika universitas menjadi ruang yang membekali mahasiswa untuk menjadi bagian dari perubahan global, maka lahirlah pendidikan yang benar-benar membentuk karakter dan kontribusi nyata. Dan lewat KKNT Internasional inilah, IPB University menunjukkan bahwa pendidikan tinggi di Indonesia mampu bersaing dan berkontribusi di panggung dunia.