JAKARTA - Roma adalah salah satu klub sepak bola terkemuka di Italia, kembali menunjukkan keperkasaannya di bawah kepemimpinan Claudio Ranieri. Pelatih kawakan ini berhasil membawa Giallorossi menuju serangkaian kemenangan yang mengesankan. Dalam pertandingan terbaru melawan Como Ranieri dengan cerdiknya mengantarkan Roma meraih kemenangan 2/1 di Stadion Olimpico, sebuah hasil yang semakin membuktikan tangan dinginnya.
Babak Pertama yang Menentukan
Laga melawan Como dimulai dengan tekanan bagi Roma. Pada babak pertama, Roma sempat kesulitan mengembangkan permainan mereka hingga akhirnya tertinggal ketika Lucas Da Cunha dari Como berhasil mencetak gol. Gol ini berawal dari umpan terobosan cantik oleh Maxi Perrone yang berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Da Cunha. Namun, taktik Ranieri yang dikenal dengan pergantian pemain yang cerdas kembali menjadi penentu.
Kejeniusan Ranieri
Setelah jeda babak pertama, Ranieri melakukan sejumlah pergantian strategis yang berdampak signifikan. Alexis Saelemaekers menjadi bintang setelah mampu menyamakan kedudukan. Tidak lama berselang, Artem Dovbyk memanfaatkan sisa energi tim dan memberikan keunggulan setelah Marc Kempf dari Como mendapatkan kartu merah. "Kami memiliki pelatih yang tahu bagaimana merespons situasi dengan cepat," ujar Dovbyk setelah pertandingan. Ranieri sendiri memuji semangat juang timnya, "Ini bukan hanya tentang satu atau dua pemain. Ini tentang seluruh tim yang bekerja keras bersama."
Kemenangan Serie A Berturut turut
Hasil ini menandai kemenangan keempat berturut turut Roma dalam Serie A, sebuah prestasi yang belum pernah dicapai oleh Giallorossi dalam lima tahun terakhir. Pencapaian ini memberikan harapan baru bagi penggemar Roma dan menunjukkan bahwa Ranieri masih memiliki sentuhan ajaib dalam melatih tim.
Posisi di Klasemen dan Statistik Mengagumkan
Berdasarkan data dari OptaPaolo, Roma kini telah mengantongi 43 poin, dengan 30 poin di antaranya diraih Ranieri hanya dalam 15 pertandingan di Serie A. Ini menempatkan Roma tepat di bawah Inter (33 poin) dan Napoli (31 poin), serta sejajar dengan Atalanta. Dari segi statistik, hanya sedikit yang dapat menandingi performa Roma sejak kedatangan kembali Ranieri.
Pengalaman dan Prestasi Ranieri
Claudio Ranieri dikenal luas atas pengalamannya melatih sejumlah klub top dunia, termasuk Atletico Madrid, Chelsea, Juventus, dan Inter Milan. Yang paling fenomenal adalah ketika Ranieri membawa Leicester City meraih gelar Liga Inggris pada musim 2015-2016, sebuah pencapaian yang hampir mustahil. Sebelum kembali ke Roma, situasi klub cukup memprihatinkan, berada di posisi ke 12 klasemen Liga Italia dengan hanya 13 poin dari 12 laga. Namun, kini transformasi itu nyata, dengan Roma duduk di peringkat kedelapan.
Masa Depan Roma Bersama Ranieri
Masa depan Roma di bawah asuhan Ranieri tampak menjanjikan. Perubahan di tubuh tim Roma sejak kedatangan Ranieri terlihat jelas, tidak hanya dari segi strategi di lapangan, tetapi juga dari mentalitas tim. "Kami semua percaya dengan visi yang dibawa oleh pelatih," ungkap salah satu pemain senior Roma dalam konferensi pers.
Optimisme tinggi tidak hanya dirasakan oleh pemain, tetapi juga oleh penggemar yang kembali bersemangat menyaksikan pertandingan-pertandingan Roma. Ini adalah bukti bahwa kehadiran Ranieri telah memberikan dampak positif yang luar biasa.
Keberhasilan Roma di bawah Claudio Ranieri tidak hanya soal kemenangan dan poin yang diraih, tetapi juga tentang membangkitkan kembali semangat dan kepercayaan sebuah tim yang sempat mengalami masa sulit. Dengan sisa musim yang masih cukup panjang, para penggemar berharap bahwa ini bukanlah sekadar kebetulan, melainkan awal dari kebangkitan kembali Roma sebagai salah satu kekuatan utama di sepak bola Italia dan Eropa. Ranieri terus membuktikan bahwa pengalamannya sebagai pelatih kelas dunia mampu memberikan dampak signifikan meskipun menghadapi berbagai tantangan.
